Sabtu, 09 Januari 2010

The Sacred Bag

Pertama-tama. Gue ngebikin post ini karena ada beberapa request dari temen-temen, yang minta gue bikin cerpen "nyeleneh". Setelah gue pikir-pikir " Why not ?! ". Dan akhirnya gue ciptain cerpen asli karangan gue dengan gaya bahasa rada nyeleneh..hehehe

:devilishgrin:

The Sacred Bag
By : M.Fariz Ikhsan a.k.a Bobby

Di sebuah perumahan, hiduplah sebuah keluarga kecil yang harmonis. Terdiri dari 1 bapak, 1 ibu, dan 1 anak. Keluarga ini benar-benar kecil. Pernah satu keluarga lagi naik delman, orang di belakang mereka yang lagi naik motor nereakin mereka " Woooy !!! Masa ada Bisul naik delman !!! ". Kejam nian hidup ini, kawan.

Si anak dalam keluarga itu bernama Ucok. Si Ucok ini kemana-mana selalu bawa tas kresek. Dia meng-analogikan tas kresek itu sebagai sahabatnya karena mukanya mirip. Suatu ketika si Ucok sedang piknik sekolah bareng temen-temennya ke Monas. Ketika sedang asyik foto-foto bareng temennya didepan Monas, eh dia tiba-tiba kebelet boker. Kebeletnya itu kebelet yang banget gitu. Sampe-sampe enggak ada tenaga buat pergi ke WC, coz WC-nya juauh banget.

Kemudian dia teringat dengan sobat karibnya, tas kresek. Dia menatap dengan penuh rasa haru pada tas kresek itu. Memori indah saat mereka lagi maen cilukba bareng, nonton power rangers bareng, tidur di bagasi mobil bareng, semua langsung terlintas di pikiran Ucok.

Tapi Ucok juga tidak bisa menahan lagi kebeletnya. Dia tidak bisa menunda lagi untuk melaksanakan tugas mulia (baca : boker) itu. Akhirnya dengan berat hati si Ucok agak menjauh dari teman-temannya dan nyari tempat yang sepi. Ucok lalu berkata kepada tas kresek itu dengan posisi pup yang oke, " Maap,sob. Tapi aku sungguh kebelet. ". Dan akhirnya doi sukses menjalankan tugas mulia itu dengan baik. Ucok dengan hati yang merintih, membuang saja tas kresek yang berisi benda terlarang itu. Tragis, persahabatan seorang manusia dengan sebuah tas kresek harus berakhir seperti ini.

Ternyata tas kresek itu ditemukan oleh seorang tukang martabak. Dan usut punya usut, ternyata tukang martabak itu adalah anak buah Voldemort. Dia melihat bagaimana Ucok memperlakukan tas kresek itu dengan sangat kejam. Dengan kekuatan kegelapan, tukang martabak itu mengubah tas kresek tersebut menjadi tas ransel yang memiliki kekuatan untuk menghisap apapun yang dimasukkan kedalamnya menuju dunia kegelapan.

Beberapa tahun berselang, Ucok kecil telah tumbuh dewasa. Dia sekarang menjadi tukang siomay. Suatu ketika Ucok pengen beli martabak. Pergilah dia ke tukang martabak (yaiyalah, masa ke tukang tambal ban). Dan ternyata tukang martabak yang dia datangi adalah orang yang telah mengubah tas kreseknya menjadi Tas keramat itu. Si tumar (tukang martabak) juga sudah mengenali wajah Ucok dengan baik sejak insiden itu.

Si Ucok pun memesan martabak spesial dengan taburan bedak diatasnya. Selesai membayar, tiba-tiba tangan Ucok dipegang si tumar. Tumar langsung ngasih tas keramat itu ke Ucok. Ucok spontan kaget. Si tumar kemudian menjelaskan kalo tas itu adalah doorprize karena ucok adalah pembeli martabak yang ke-156,76 (ngaco banget). Si Ucok pun akhirnya menerima tas itu dengan riang gembira, dan langsung dia pake kemanapun dia pergi.

Di suatu pagi, ucok pergi ke pasar untuk beli bahan masakan untuk dagangannya. Selesai belanja, dia memasukkan semua belanjaannya kedalam tas keramat itu. Sesampainya di rumah, Ucok membuka tasnya. Ucok sontak kaget begitu melihat semua belanjaannya hilang. Dan saat itu juga, tiba-tiba langit menjadi gelap, tas keramat itu terbang sambil berputar diatas kepala Ucok. Pintu rumah Ucok tiba-tiba terbuka, dan terlihat si tumar dengan baju serba hitam coz doi baru pulang dari pemakaman.

Si Tumar lalu berkata pada Ucok " Woy, tas itu adalah tas kresek yang dulu loe perlakuin dengan begitu nista. Gue udah ngubah dia jadi kayak gitu dan ngasih kekuatan penghisap kedalamnya. Baidewe, siomay loe rasanya kayak ketek !! "

Ucok menjawab " Ape lu kate ?! Martabak loe tuh rasanya kayak bangke trenggiling !!! Oiya,tega banget lu ngubah tas kresek gue jadi gini !!! "

Pertempuran pun tak bisa dihindari. Tumar mengeluarkan wajan sakti dan sebotol minyak Bimoli-nya. Sementara di dekat Ucok cuma ada kemoceng, ucok terpaksa hanya melawan tumar cuma pake kemoceng itu. Tumar mulai melancarkan serangan. Dia menyiram Ucok pake minyak Bimoli, tapi Ucok langsung menangkapnya pake wajan (lumayan, biar gak usah beli minyak goreng). Serangan Tumar enggak berhenti disitu. Dia mencoba mencederai Ucok dengan memukulkan wajan ke mukanya. Tapi Ucok tidak patah arang, dia melindungi dirinya menggunakan jurus " Angin Belakang Penghancur " (baca : kentut). Karena tadi pagi Ucok habis makan pete, alhasil bau yang dihasilkan jurusnya sangat dahsyat. Tumar tak kuasa menahan bau tersebut. Bulu hidungnya rontok, sehingga semua udara jahat masuk ke hidungnya dan spontan dia terkapar di lantai.

Menjelang saat terakhir Tumar, Ucok mendekat ke doi. Dia mengambil ancang-ancang untuk memukul Tumar pake kemocengnya, lalu berkata " Martabak loe beneran enggak enak. Lain kali jualan batagor aja ye.. ". Ucok lalu memukulnya dengan kemoceng, dan saat itu tiba-tiba Tumar berubah menjadi seekor cempe (baca : anak kambing). Cucian deh loe, udah terlahir jadi cempe, eh matinya gara-gara digebuk pake kemoceng, kalo mati digebuk pake sate kan enak, bisa dimakan. Sesaat setelah Tumar kembali ke wujud aslinya, tas keramat itu berubah kembali menjadi tas kresek. Ucok pun memeluknya erat-erat. Ucok dan tas kreseknya kembali bersama. Mereka lalu menikah dan dikaruniai seorang anak yang terlahir menjadi sebuah kain goni, mereka pun hidup bahagia.

2 komentar:

siipinus mengatakan...

. dan inilah cerpen terjorok yg pernah gu baca. :D
. sepertinya ni kisah fakta sang penulis .. hehehe

Fariz Ikhsan mengatakan...

eee...lu kate gw sesepuh tas kresek..iki mumpung iso dijak setres pikiranku (biasane yo setres perasaan)..

Posting Komentar

Grab this Widget ~ Blogger Accessories